Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Dalam keterangannya, Kades Lawang Agung menyampaikan apresiasi atas sinergi lintas wilayah yang mulai diwujudkan secara konkret.
“Ini langkah awal yang sangat kami harapkan. Sungai yang selama ini dangkal dan sering meluap kini mulai dibuka kembali alirannya. Kami berharap ini bisa mengurangi risiko banjir dan membantu petani kembali menggarap sawahnya,” ujar Ustia Esa.
Camat Pondok Tinggi menambahkan bahwa proyek ini merupakan bentuk nyata dari kerja sama antarpemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. “Kami mendukung penuh pelaksanaan normalisasi ini. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keberlangsungan hidup warga yang selama ini terdampak banjir,” ujarnya.
Proyek normalisasi ini difokuskan pada pengerukan sedimentasi, pelebaran alur sungai, dan pembersihan vegetasi liar yang menghambat aliran air. Berdasarkan informasi dari Dinas PUPR Kota Sungai Penuh, kegiatan ini merupakan bagian dari program terpadu yang juga melibatkan Dinas PU Provinsi Jambi dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI.
Sungai-sungai yang menjadi prioritas dalam program ini antara lain Sungai Air Sempit, Sungai Batang Merao, Sungai Pengasah, dan Sungai Bandar Panjang. Dalam waktu dekat, normalisasi juga akan dilanjutkan di Sungai Bungkal dan Sungai Kadano.
Masyarakat sekitar menyambut baik pelaksanaan proyek ini. Mereka berharap agar kegiatan normalisasi tidak berhenti di satu titik, melainkan dilanjutkan secara menyeluruh hingga mencakup seluruh aliran sungai yang bermuara ke wilayah Sungai Penuh dan Kerinci. (AP)
---
Tidak ada komentar:
Write komentar